CENDANANEWS(Lampung) – Hal unik terjadi saat peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan di lapangan SMA Kebangsaan Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Lampung Selatan Provinsi Lampung. Selesai upacara tampak siswa menyerbu warung yang menyediakan berbagai panganan. Usut punya usut ternyata warung tersebut merupakan milik siswa di sekolah tersebut.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Kebangsaan dalam menumbuhkan jiwa wirausaha dan melatih para siswa agar bisa memiliki usaha sendiri, mengajarkan berwirausaha berjualan makanan tradisional. Siswa SMA Kebangsaan yang semuanya laki laki tersebut mengolah makanan tradisional seperti Tekwan, Mpek mpek, Bakpao, lengggang serta berbagai jenis makanan lain yang dipasarkan dalam even even tertentu.
Pembinaan kewirausahaan siswa siswa SMA Kebangsaan yang terletak di Jalan Lintas Sumatera Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Lampung Selatan Provinsi Lampung itu dibimbing langsung oleh sang guru Mutiara Novia (29) yang merupakan guru kelas sekaligus guru mata pelajaran wirausaha.
Menurut Mutiara,selama ini para siswa mendapatkan pelajaran wirausaha berbagai jenis usaha diantaranya kuliner, kerajinan, pertanian, peternakan, perkenunan serta usaha lain berikut pembukuan serta kalkulasi modal sebuah usaha yang akan dijalankan.
Secara khusus pada Senin (4/5/2015) bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei dan baru diperingati hari ini maka sehari sebelumnya para siswa sudah mempersiapkan beberapa jenis jajanan ringan sehat yang dipasarkan kepada para peserta peringatan Hardiknas.
“Kami sebagai para guru mengajarkan siswa sejak dini untuk mandiri, bisa menghasilkan uang secara kreatif diantaranya dengan berdagang kuliner tradisional,” ungkap Mutiara Novia kepada media ini.
Seusai upacara peringatan Hardiknas,peserta upacar atermasuk siswa SMA Kebangsaan terlihat menyerbu stand yang menyiapkan nasi goreng Putus (Paket untuk sendiri) dalam wadah seharga Rp6.000,- per porsi. Selain itu donat seharga Rp3.000,-, Tekwan Mantan (Mantap dan enak) seharga Rp5.000,- seporsi atau setengah porsi seharga Rp3.000,-, Bakpao Wakwaw seharga Rp3.000,-, Sugan (Susu dugan) seharga Rp3.000,- per gelas, Lenggang (tempe berselimutkan telur goreng) seharga Rp5.000,- seporsi, pop ice seharga Rp5.000,- dan makanan lainnya.
Makanan yang dijual tersebut ungkap Mutiara, dibuat sendiri oleh para siswa berdasarkan kelas. Siswa diajarkan cara penghitungan modal, biaya produksi proses pembuatan makanan tersebut hingga penghitungan keuntungan setelah semua makanan buatan siswa terjual. Semua hasil penjualan makanan tersebut akan dimasukkan dalam uang kas kelas untuk tabungan bersama yang akan dipergunakan untuk keperluan kelas.
“Semua siswa SMA Kebangsaan yang tinggal di asrama ini laki laki dan mereka diajari untuk berwirausaha. Selain kuliner mereka juga beternak lele, ayam serta sayur sayuran di kebun,” ungkap Mutiara.
Sementara itu selain melakukan penjualan makanan tradisional, para siswa juga bisa membeli berbagai keperluan sehari hari di koperasi sekolah yang dikelola oleh para siswa. Kantin yang disediakan pun merupakan kantin sehat dimana makana yang dijual merupakan makanan yang benar benar diolah secara sehat.
Rencananya para siswa pun akan mengolah makanan untuk berbuka puasa yang akan dipasarkan di Kalianda saat bulan Ramadhan beruba takjil atau makanan berbuka.
“Sebentar lagi kan akan memasuki masa bulan puasa, kami sudah bersiap siap untuk membuat menu menu unik yang bisa dipasarkan khsususnya menu berbuka puasa,” ujar Mutiara.
Sementara itu salah satu siswa kelas X, Anshori, mengaku senang bisa belajar berdagang apalagi dagangan tersebut merupakan hasil olahan para siswa sehingga estimasi biaya untuk sebuah usaha bisa menjadi pengalaman bagi para siswa.
“Kami olah sendiri dengan dibimbing oleh guru wirausaha dan akhirnya jadi, tapi lumayan sih rasanya enak terutama lenggang yang dicampur kuah mpek mpek,” ungkap Anshori.
Pemilihan jenis makanan yang akan dijual termasuk pemilihan nama nama menu unik dilakukan untuk menarik para konsumen yang akan membeli makanan hasil karya anak anak SMA Kebangsaan tersebut. Selain itu para siswa belajar membuat kuliner tradisional yang ada di beberapa daerah.