
CENDANANEWS (Lampung) – Harga komoditas pertanian jenis kelapa sawit dalam sepekan terakhir mengalami penurunan. Bahkan harga tandan buah sawit (TBS) di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung mengalami penurunan pada kisaran Rp50,- sampai Rp100,- per kilogram.
Berdasarkan pantauan pada sejumlah pembeli sawit dari para petani saat ini harga komoditas bahan utama pembuat minyak goreng itu hanya Rp1.300 per kilogram. Padahal, pekan lalu Rp1.400 per kilogram.
Suwarna (34) salah satu petani kelapa sawit di Desa Klaten Kecamatan Penengahan Lampung Selatan mengaku tidak tahu penyebab penurunan harga tersebut.
“Selama ini yang menentukan harga itu dari pihak pengepul, jadi kami tidak tahu kenapa harga sawit turun,“ ungkapnya kepada Cendananews.com Senin (30/3/2015).
Dampak dari penurunan tersebut jelas merugikan petani apalagi saat ini harga BBM sudah mengalami kenaikan. Biaya operasional untuk upah pekerja serta pengangkutan yang menggunakan kendaraan roda tiga bermesin dari kebun ke pinggir jalan raya membutuhkan BBM yang tak sedikit.
“Kalau harga turun seperti ini, kami rugi. Hasil yang didapat tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses panen dan pengangkutan,” terangnya.
Suwarna mengaku beruntung ia memiliki lahan sawah dan ladang selain menanam kelapa sawit sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari ia tak harus tergantung pada hasil tanaman sawit yang digarapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh pembeli sawit dari petani yang kemudian menjualnya ke Jawa, Sodikin (40) yang mengepul sawit sejak tahun 2017 di pinggir Jalan Lintas Sumatera Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan.
Sodikin menjelaskan, sebagai pengepul ia hanya menyesuaikan harga yang diberlakukan agen besar dan pabrik.
“Dari agen besar dan pabrik, memang ada penurunan harga. Jadi kami selaku pengepul hanya menyesuaikan saja dengan harga yang berlaku saat ini,“ katanya.