Urip menerangkan, gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi, sedangkan Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas.
Fenomena gelombang panas yang melanda sejumlah negara di benua Eropa dipastikan tidak terjadi di Indonesia, kata Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika (BMKG), Herizal.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan, suhu panas yang terasa di sejumlah wilayah Indonesia bukan diakibatkan dari heatwave atau gelombang panas.
Industri pariwisata Inggris diuntungkan gelombang panas yang sedang terjadi di negeri tersebut. Fenomena alam tersebut bahkan dianggap sebagai durian runtuh, karena pelancong berkumpul ke objek pariwisata berupa tempat terbuka di London.