Menbud Fadli Zon Soroti Revitalisasi dan Tata Kelola Cagar Budaya di Yogyakarta
Menbud Fadli Zon mendorong pemanfaatan situs budaya yang tak hanya memperkuat
aspek pelindungan dan edukasi, tetapi juga menghadirkan nilai tambah ekonomi budaya.
Terakhir, ia berpesan agar penataan kelembagaan ke depan harus berorientasi pada efisiensi, kesinambungan, dan kepentingan nasional dalam merawat warisan peradaban
dunia.
Kunjungi Ora Aji, Menbud sampaikan perbedaan harus menjadi sumber kekuatan
Dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta, Menbud menyempatkan diri berkunjung ke
Pondok Pesantren Ora Aji, yang diasuh oleh Mubaligh, Miftah Maulana Habiburrohman,
atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Miftah.
Pada kunjungan ini Menbud beserta keluarga besar P.P Ora Aji merayakan budaya Indonesia dalam suasana Idulfitri.
Menbud mengungkapkan pentingnya pagelaran wayang dengan 33 dalang sebagai bagian
dari warisan budaya yang diakui UNESCO. Wayang, bersama dengan keris, batik, dan
gamelan, menurutnya merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang harus
dilestarikan.
“Kita ini adalah negara yang banyak sekali keberagamannya, dan kita membutuhkan
persatuan. Bagaimana perbedaan itu? Jangan menjadi sumber perpecahan, tapi perbedaan
itu harus menjadi sumber kekuatan. Inilah saya kira tantangan kita yang bisa membuat
perbedaan itu menjadi sumber kekuatan itu hanya budaya. Biasanya politik kadang kadang
memecah belah, kadang kadang tapi budaya dan seni itu menyatukan,” jelas Menbud pada
kesempatan tersebut.
Pentingnya persatuan dalam keberagaman budaya menurut Menteri Fadli juga ditekankan,
dengan harapan perbedaan dapat menjadi sumber kekuatan.
Dalam konteks modern, tantangan untuk menarik generasi muda melalui teknologi dan media baru juga diangkat.