Menbud Fadli Zon Soroti Revitalisasi dan Tata Kelola Cagar Budaya di Yogyakarta

Selanjutnya, kunjungan dilanjutkan ke kantot Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah
X di Sleman, Yogyakarta.

Menbud meninjau koleksi artefak hasil pelestarian dan ekskavasi dari berbagai situs penting di wilayah kerja BPK Wilayah X.

“BPK Wilayah X mencatat lebih dari 2.000 koleksi budaya dari berbagai situs penting seperti Prambanan, Plaosan, Dieng, serta situs-situs lain, dan telah melaksanakan 372 kegiatan pelestarian sepanjang tahun 2024, termasuk konservasi artefak, registrasi koleksi, serta 316 kegiatan edukatif berbasis masyarakat,” tutur Menbud.

Beberapa artefak menonjol antara lain Arca Narasimha dari abad ke-9 M, salah satu arca
terbesar berasal dari Dinasti Sanjaya yang menggambarkan inkarnasi Dewa Wisnu dalam
bentuk singa-manusia, serta Arca Wamana Triwikrama dari awal masa Kerajaan Mataram
Hindu yang mempresentasikan kisah mitologis Vamana yang menguasai tiga dunia dengan
tiga langkahnya.

Dalam diskusi bersama jajaran BPK Wilayah X, dibahas sejumlah isu strategis mengenai arah kebijakan pelestarian dan pengelolaan warisan budaya di Yogyakarta dan Jawa Tengah, dengan wilayah kerja yang mencakup lebih dari 120 situs cagar budaya dan 11 museum—termasuk kawasan strategis seperti Borobudur, Prambanan, Dieng, Plaosan, dan
Ratu Boko.

“Sejumlah isu penting seperti penguatan kelembagaan dan peran BPK dalam skema tata
kelola cagar budaya baru; pengembangan kerja sama internasional, termasuk inisiatif
Pemerintah India untuk mendukung revitalisasi Prambanan; serta langkah pemanfaatan
berkelanjutan melalui skema Public–Private Partnership (PPP) berbasis ekosistem budaya.
Kami juga membahas tantangan regenerasi SDM, khususnya juru pelihara dan juru pugar,
serta perlunya skema afirmatif dan sertifikasi kompetensi,” jelas Menbud Fadli Zon.

Lihat juga...