Histori Hari Ini : Presiden Soeharto resmikan Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat dan sejumlah proyek di Sulsel
19 Desember 1995, di Ujung Pandang, Presiden Soeharto meresmikan Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat dan Proyek-proyek Pembangunan di Sulawesi Selatan.
Dalam amanatnya, Presiden Soeharto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta negara daripada kepentingan diri sendiri guna mewujudkan keadaan lebih cerah bagi generasi-generasi mendatang.
“Dahulu, para pejuang mendahulukan kepentingan bangsa dan tanah air daripada kepentingan diri atau keluarga mereka sendiri. Maka, begitu pula seharusnya sikap kita sekarang,” kata Presiden di Ujung Pandang, Selasa.
Ketika meresmikan Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat, Masjid Agung Pankajene, RS dr Wahidin Sudirohusodo, serta jaringan irigasi Awo dan Bila, Kepala Negara menyebutkan bangsa ini masih harus bekerja keras.
“Pembangunan memang memerlukan semangat pengabdian yang tulus dan idealisme perjuangan yang tinggi,” kata Presiden yang disertai Menhankam Edi Sudradjat, Pangab Jenderal TNI Feisal Tanjung serta Gubernur Sulawesi Selatan ZB Palaguna.
Ketika menekankan arti pentingnya pembangunan monumen untuk mengenang operasi Mandala yang diperintahkan Presiden Soekarno tanggal 19 Desember tahun 1961, Kepala Negara mengharapkan bangunan ini dapat mengobarkan semangat juang seluruh bangsa Indonesia.
“Semangat juang ini perlu terus dikobar-kobarkan dan disegarkan, karena tahap perjuangan pembangunan sekarang ini juga memerlukan semangat juang yang tinggi,” kata Presiden.
Sementara itu, ketika menyinggung pembangunan Masjid Agung Pangkajene, Kepala Negara menegaskan hal itu dilakukan untuk memajukan syiar agama Islam.