Buka simposium Cendekiawan Muslim, Presiden Soeharto: cara pikir kita harus berorientasi masa depan

Menurut Kepala Negara, justru inilah bidang yang seyogyanya menjadi ajang pengabdian kaum cendekiawan, yang diharapkannya mempunyai pandangan yang jernih tentang kecenderungan perkembangan keadaan.

“Dengan kejernihan pandangan itu, kaum cendekiawan dapat merumuskan alternatif kebijaksanaan dan strategi yang bisa kita pilih bersama. Tentu saja strategi jangka panjang pembangunan dan arah perjalanan bangsa kita akan ditentukan oleh MPR dalam Sidang Umum tahun 1993 nanti,” katanya.

Ditambahkannya, persiapan rumusan kebijaksanaan dan strategi pembangunan nasional itu seyogyanya mulai dilakukan oleh masyarakat sendiri. Ini merupakan wujud dari partisipasi dan tanggungjawab hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Ini juga merupakan wujud dari ketetapan hati kita untuk membangkitkan prakarsa dan kreativitas masyarakat, “ tegasnya.

Dari berbagai pemikiran yang mempunyai akar sosial yang luas ini, menurut Presiden Soeharto, para wakil rakyat dalam lembaga tertinggi negara nantinya bisa memilih kebijaksanaan dan strategi pembangunan yang terbaik.

Lihat juga...