Agar Eksis, Perguruan Tinggi Swasta Harus Miliki Dua Hal Ini

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA, Cendana News – Perguruan tinggi swasta (PTS) memiliki peran vital bagi kehidupan dan kemajuan sebuah bangsa dan negara.

Terlebih secara kuantitatif, perguruan tinggi swasta mendominasi lembaga pendidikan tingkat lanjut.

“Semakin banyak perguruan tinggi swasta yang sehat dan berkualitas, akan menguntungkan sebuah negara,” kata Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V DIY, Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD.

Prof Wahid menyampaikan hal tersebut saat peresmian pergantian nama Universitas Cokroaminoto menjadi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) di kampus setempat, Sabtu (23/4/2022).

Menurut Wahid untuk bisa eksis di tengah masyarakat, sebuah PTS wajib memiliki dua hal.

Yakni, mampu menghasilkan alumni yang berkulitas dan mampu meluarkan artifak akademis. Sehingga mampu mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara.

Dia mengatakan, bahwa selama ini ada dua mazhab pengelolaan PTS. Pertama model liberal, di mana dosen sebagai pengajar dan mahasiswa sebagai konsumen.

“Sehingga yang terjadi adalah transaksional,” katanya.

Sementara mazhab kedua adalah Idealisme. Perguruan tinggi berposisi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Dan, dosen sebagai kolega atau kaum intelektual.

“Itu jadi pilihan masing-masing PTS. Kami di APTISI tidak punya kuasa untuk melakukan intervensi. Termasuk ketika ada persoalan internal, kami hanya berusaha membantu,” katanya.

Menurut Prof Wahid, UCY sebenarnya merupakan salah satu PTS di DIY yang memiliki ideologi dan komitmen kebangsaan yang jelas.

Modal itu sebenarnya bisa dikapitalisasi untuk merebut hati masyarakat. Terlebih, UCY telah berhasil melewati persoalan internal selama ini.

Lihat juga...