Proyek Kilang Baru di Tuban Jatim Serap 1.220 Pekerja Lokal

Pertamina menargetkan proyek GRR Tuban dapat menyerap produk komponen lokal atau TKDN sebesar 27,85 persen dengan rincian, antara lain penyerapan tenaga kerja lokal saat proyek berlangsung, setelah proyek berlangsung, hingga barang dan jasa dalam negeri yang berkualitas.

Bahkan, proyek GRR Tuban akan turut serta menggunakan bahan baku lokal dalam proses konstruksinya.

“Untuk menjamin kualitas TKDN, kami menggandeng PT Surveyor Indonesia (Persero) dalam melaksanakan vendor assessment proyek agar para vendor benar-benar memenuhi nilai TKDN dalam pengadaan barang yang akan diserap dalam konstruksi GRR Tuban,” jelas Kadek.

Kadek menyampaikan bahwa nilai strategis yang dimiliki GRR Tuban untuk menyokong ketahanan energi nasional. Pertamina Rosneft berkomitmen untuk mengelola proyek ini secara normal.

Hingga akhir Desember 2021, kemajuan proyek ini telah mencapai 62,77 persen dalam tahapan penyusunan desain atau front-end engineering design (FEED). Angka ini melampaui target awal yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 56,45 persen.

“Penyusunan desain teknis ini merupakan fase yang krusial dalam pembangunan kilang, karena dari FEED ini akan didapatkan desain dan spesifikasi kilang secara lengkap sebagai dasar untuk melanjutkan proyek,” kata Kadek.

Proyek GRR Tuban adalah program pembangunan kilang minyak baru yang terintegrasi dengan kilang petrokimia guna mewujudkan ketahanan energi negeri.

Selain produk BBM, GRR Tuban bertujuan menghasilkan produk petrokimia sebesar 2.820 kilo ton per tahun, serta paraxylene sebesar 1.300 kilo ton per tahun.

Kilang yang memiliki kapasitas pengolahan hingga 300 ribu barel per hari ini akan menjadi salah satu kilang terbesar yang dimiliki Pertamina. [Ant]

Lihat juga...