Masyarakat Internasional Tanggapi Seruan Bantuan Mendesak ke Tonga

“Tim penilai telah mencapai sebagian besar negara, termasuk pulau-pulau terpencil dan terisolasi,” kata Dujarric.

“Kami tetap sangat prihatin mengenai akses ke air bersih untuk 50.000 orang di seluruh negeri. Pengujian kualitas air terus berlanjut, dan kebanyakan orang mengandalkan air kemasan,” ujarnya.

Sekitar 60.000 orang telah terkena dampak kerusakan tanaman, ternak, dan perikanan akibat hujan abu, intrusi air asin dan potensi hujan asam, kata Dujarric.

Dia juga menyebutkan adanya laporan kelangkaan bahan bakar.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne pada Jumat mengatakan bahwa sumbangan uang tunai dari Australia sebesar 1 juta dolar AS ke Tonga untuk bantuan kemanusiaan perlu diikuti dengan dukungan yang lebih substansial untuk pembangunan kembali di negara pulau itu.

“Dampak letusan gunung berapi ini dan tsunami berikutnya serta kerusakan akibat genangan banjir akan menjadi tantangan berkelanjutan bagi Tonga, khususnya terkait infrastruktur,” kata Payne kepada radio Australia.

Dia menambahkan bahwa Selandia Baru dan Fiji juga bekerja sama dengan Tonga untuk menangani situasi.

Jalur-jalur komunikasi telepon antara Tonga dan dunia luar tersambung kembali pada Rabu malam (19/1) meskipun pemulihan layanan internet penuh kemungkinan akan memakan waktu satu bulan atau lebih.

Masyarakat Tonga telah beralih ke media sosial untuk mengunggah gambar-gambar tentang kondisi kehancuran akibat tsunami di negara itu dan menyampaikan pesan-pesan tentang keterkejutan mereka setelah ledakan besar gunung.

Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan kekuatan letusan gunung itu diperkirakan setara dengan 5 hingga 10 megaton bom TNT, atau lebih dari 500 kali bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di kota Hiroshima, Jepang pada akhir Perang Dunia Dua. [Ant]

Lihat juga...