Masyarakat Internasional Tanggapi Seruan Bantuan Mendesak ke Tonga
JAKARTA — Lebih banyak kapal dan pesawat yang membawa bantuan akan tiba di Tonga dalam beberapa hari mendatang saat masyarakat internasional menanggapi seruan untuk pengiriman bantuan mendesak ke Tonga.
Negara kepulauan Pasifik itu telah dilanda bencana letusan gunung berapi dan tsunami yang menghancurkan.
Penerbangan pertama dari Australia dan Selandia Baru mendarat di Tonga pada Kamis (20/1) dengan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk sanitasi dan kebersihan serta tempat berlindung, peralatan komunikasi, dan generator listrik.
Sebuah kapal penopang maritim Selandia Baru HMNZS Aotearoa, yang membawa 250.000 liter air dan mampu menghasilkan 70.000 liter air per hari melalui proses desalinasi, diperkirakan akan tiba di Tonga pada Jumat.
Selain itu, pesawat pengirim bantuan kedua dari Australia, yang pada Kamis (20/1) harus kembali karena masalah dalam penerbangan, sekarang diharapkan tiba pada Jumat di Tonga, kata Komisi Tinggi Australia di Tonga pada laman Facebook.
Lebih banyak bantuan sedang dalam perjalanan dengan HMAS Adelaide dalam perjalanan dari Brisbane dan akan tiba di Tonga pada pekan depan, kata komisi tinggi Australia itu.
Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai meletus dengan ledakan yang memekakkan telinga pada Sabtu (15/1). Ledakan gunung itu memicu tsunami yang menghancurkan desa-desa, resor dan banyak bangunan dan memutus komunikasi bagi negara berpenduduk sekitar 105.000 orang itu.
Tiga orang dilaporkan tewas, kata pihak berwenang.
Abu telah menyelimuti negara pulau itu dan merusak sebagian besar sumber air minumnya.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pengarahan mengatakan bahwa Tonga telah meminta bantuan mendesak dan PBB terus berkomunikasi erat dengan pihak berwenang di Tonga.