Gapki Perkirakan Konsumsi Sawit Dalam Negeri Meningkat di 2022

JAKARTA — Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan konsumsi minyak kelapa sawit di dalam negeri untuk berbagai kebutuhan akan meningkat pada 2022 namun dengan produksi yang masih tidak menentu akibat beberapa kendala.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat, menerangkan salah satu faktor yang menjadi kendala dalam produksi kelapa sawit yaitu pemupukan yang terkendala di tahun 2021 akibat kelangkaan dan kenaikan harga pupuk yang akan mempengaruhi produktivitas dan produksi 2022.

Selain itu, ada fenomena La Nina yang  juga berdampak pada produksi kelapa sawit dalam negeri. “Cuaca ekstrem basah yang terjadi di awal 2022 bukan hanya akan mempengaruhi produksi di semester I, tetapi juga di semester II 2022,” kata Mukti.

Dia menerangkan produksi minyak sawit 2021 menunjukkan  anomali di mana pada semester II yang biasanya lebih tinggi dari semester I di tahun 2021 justru lebih rendah.

Oleh sebab itu, menurutnya produksi semester I 2022 akan menjadi petunjuk apakah penurunan produksi akan terus berlanjut atau akan terjadi kenaikan.

Mukti mengemukakan produksi CPO (crude palm oil) tahun 2022 diperkirakan mencapai 49 juta ton sedangkan PKO (palm kernel oil) mencapai 4,8 juta ton sehingga total CPO dan PKO mencapai 53,8 juta ton. Jumlah tersebut naik sebesar 4,87 persen dibandingkan dengan produksi tahun 2021 sebesar 51,3 juta ton.

Konsumsi dalam negeri, menurut Gapki, akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan Covid-19 di Indonesia. Pada tahun 2021, total konsumsi dalam negeri untuk pangan naik 6 persen, untuk industri oleokimia naik 25 persen, dan kebutuhan biodiesel naik 2 persen.

Lihat juga...