Dokter Tirta: Terlalu Dini Bicara Booster di Indonesia
Ada pula ahli seperti dirinya, yang berpendapat bila Indonesia belum siap untuk memberikan vaksin booster, selain pada tenaga kesehatan.
Mengenai hal ini, dibandingkan memberikan booster masyarakat cukup terus menjaga protokol kesehatan dengan terus memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak dibarengi dengan percepatan dosis vaksin lengkap kepada semua kalangan.
“Asalkan kita dua dosis vaksin, jaga kebersihan, jaga kesehatan. Tapi kalau kita belum dapat dosis lengkap, itu sangat berisiko bagi kita. Apalagi, yang belum mendapatkan vaksin atau orang-orang yang sangat berisiko,” kata dia.
Sementara dia juga menyoroti, terdapat pihak yang sudah mulai mendapatkan vaksin booster tanpa mengerti fungsi dari booster itu sendiri.
Dia menyarankan pemerintah untuk bersikap tegas dan bila diperlukan, selain pada tenaga kesehatan pemberian booster lebih baik difokuskan pada kelompok rentan yang benar-benar membutuhkan, juga melakukan edukasi kepada masyarakat terkait hal ini.
Sedangkan pada masyarakat, pemerintah lebih baik benar-benar memberikan edukasi terkait booster, supaya informasi yang diterima dapat merata ke semua pihak. Karena sampai hari ini, banyak pihak yang beranggapan dengan booster dirinya tak akan bisa terkena Covid-19 akibat dari banyaknya informasi berbeda yang beredar dalam masyarakat.
“Padahal kita tahu, vaksin dan booster itu supaya kita kalau kena Covid-19 tidak memiliki gejala berat. Jadi, orang-orang ramai booster itu karena mereka tidak ingin terkena Covid-19,” tegas dia.