Aktivitas Warga di Cianjur Terhambat Akibat Empat Jembatan Putus
CIANJUR – Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mengajukan perbaikan empat jembatan gantung yang putus akibat terseret derasnya arus sungai ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dengan harapan ribuan kepala keluarga kembali dapat berkativitas seperti biasa, karena selama ini terisolasi.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan sejak putusnya empat jembatan gantung yang terletak di wilayah bagian selatan Cianjur, membuat aktivitas warga terhambat, bahkan terisolasi. Warga yang terpaksa harus keluar desa, terpaksa menyeberang sungai dengan ban dalam bekas.
“Kami sudah laporkan ,dan mengajukan perbaikan jembatan yang putus ke pusat melalui BNPB, dengan harapan jembatan tersebut dapat diperbaiki atau dibangun kembali karena saat ini, aktivitas seribuan kepala keluarga terhambat karena jembatan merupakan akses utama,” katanya saat dihubungi di Cianjur, Minggu (2/1/2022).
Ia menjelaskan, dua di antara jembatan yang putus membuat warga di lima desa di Kecamatan Cidauan, tidak dapat beraktivitas, sedangkan akses jalan yang dimiliki dalam kondisi rusak berat dan sudah masuk dalam rencana perbaikan secara berkala.
Karena itu, katanya, warga berharap jembatan penghubung utama antar desa yang membentang di sungai Cimaragang itu, segera dibangun, karena untuk beraktivitas warga terpaksa menyeberang sungai menggunakan ban dalam bekas dengan resiko yang dapat mengancam keselamatan.
“Harapan kami, dapat segera mendapat jawaban dan jembatan kembali dibangun karena saat ini, siswa sekolah juga terpaksa menyeberang mengunakan ban dalam bekas, untuk pergi dan pulang sekolah. Karena anggaran dari APBD belum tersedia,” kata Herman Suherman.