TRC BPBD DIY Minta Masyarakat Waspada Bencana Longsor

Kepala Bidang Operasi TRC BPBD DIY Endro Sambodo saat ditemui di Kantor TRC BPBD DIY, Kamis (9/12/2021). -Ant

“Secara awam dipahami, bahwa longsor hanya berpotensi di perbukitan atau pegunungan, namun kenyataannya di Kota (Yogyakarta) juga berisiko longsor,” ujar Endro.

Terhadap potensi bencana itu, ia meminta masyarakat yang tinggal di kawasan longsor melakukan upaya mitigasi serta melapor ke pos relawan setempat jika mengetahui gejala pergerakan tanah.

“Misalnya mata air yang semula bening tiba-tiba jadi keruh, fondasi bangunan tegak menjadi miring, tiang listrik yang tadinya lurus jadi miring, itu berarti ada pergerakan tanah di situ,” ucap dia.

Selain itu, masyarakat di zona rawan longsor juga perlu mewaspadai bila curah hujan tinggi dalam durasi yang cukup lama.

“Ketika terjadi curah hujan dengan intensitas yang tinggi dalam waktu yang lama, sedangkan di wilayah tersebut sudah pernah ada kejadian longsor, maka berpotensi longsor lagi,” ujar dia.

Kendati demikian, BPBD DIY, kata dia telah memasang perangkat peringatan dini (early warning system’/EWS) di titik-titik rawan longsor. Dengan demikian, bisa segera terpantau apabila muncul pergerakan tanah.

“Kalau EWS berbunyi, maka masyarakat di kawasan tersebut akan mengecek, ini bunyi karena kejatuhan ranting pohon atau karena curah hujan tinggi, atau ada potensi ancaman pergerakan tanah,” tutur Endro. (Ant)

Lihat juga...