Peternak: Harga Jual Telur Naik karena Tingginya Permintaan

Editor: Koko Triarko

Tak hanya itu, faktor lain juga diduga menjadi pemicu kenaikan harga telur ayam saat ini, yakni banyaknya peternak yang menurunkan jumlah produksi telur, setelah mengetahui harga telur ayam hancur pada sekitar tiga bulan lalu, yakni hanya berkisar Rp13 ribu per kilogram. Bahkan, saat itu banyak peternak yang tidak kuat menanggung biaya produksi hingga terpaksa gulung tikar.

“Karena jumlah produksi di tingkat peternak berkurang, maka otomatis pasokan telur di pasaran menjadi tidak mencukupi untuk memenuhi tingginya permintaan pasar di momen-momen seperti saat ini,” jelasnya.

Sebagai peternak, Amino mengaku cukup diuntungkan dengan kenaikan harga telur seperti sekarang ini. Meski begitu, ia sebenarnya tetap berharap agar harga telur ayam dapat stabil, minimal di atas Harga Eceran Telur (HET) di tingkat peternak, yakni di kisaran Rp19.000/kilogram.

“Kalau harapan peternak, ya bisa stabil terus. Tidak suatu saat tiba-tiba anjlok, lalu suatu saat naik. Sebab, kalau harganya naik pun kita juga kadang kesulitan menjual barang ke konsumen,” katanya.

Amino memelihara sekitar 10 ribu ekor ayam petelur. Dalam sehari ia bisa menghasilkan 600 kilogram telur, dengan kebutuhan total pakan mencapai 1,5 ton per hari.

Lihat juga...