BMKG: Kami tak Pernah Keluarkan Prediksikan Cilegon Alami Tsunami di Akhir Tahun
Menurut Daryono, gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang hingga saat ini belum bisa diprediksi kapan akan terjadi. Namun, bisa dimodelkan potensi bahayanya dengan menggunakan skenario terburuk untuk acuan mitigasi konkret seperti melalui sumber gempa, catatan sejarah suatu daerah mengalami bencana serta hasil monitoring yang dilakukan BMKG.
Oleh sebab itu, dia meminta pada seluruh masyarakat khususnya warga Cilegon, supaya tidak terpengaruh terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan terus mengikuti perkembangan informasi kebencanaan melalui kanal resmi milik BMKG.
Daryono juga meminta pada semua media untuk lebih teliti dalam membedakan kata prediksi dan potensi bencana. Sehingga, dapat mencegah terjadinya hoaks yang akan timbul dan meresahkan masyarakat.
“Masyarakat tidak perlu khawatir dan panik berlebihan. Siapapun tidak ada yang bisa memprediksi gempa dan tsunami. Jadi masyarakat tidak usah terlalu panik selama tidak ada peringatan dini tsunami yang dikeluarkan BMKG,” tegas Daryono.
Sebelumnya, masyarakat sempat dihebohkan dengan adanya berita di media sosial yang mengatakan bahwa daerah Cilegon, Banten diprediksi akan mengalami potensi gelombang tsunami setinggi 8 meter di akhir tahun 2021.
Hal itu disebabkan karena adanya kesalahpahaman terkait apa yang dibicarakan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, terkait potensi bencana tsunami yang dapat terjadi di wilayah Indonesia saat libur Hari Natal dan Tahun Baru. [Ant]