Potensi Unggulan Rumput Laut di Kepulauan Seribu
Budi daya rumput laut juga sangat mudah dilaksanakan oleh siapa pun. Namun, untuk produksinya sangat bergantung kepada kualitas perairan di daerah tersebut. Beruntung kualitas perairan di Kepulauan Seribu masih jauh lebih baik ketimbang di Teluk Jakarta.
Rumput laut juga menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat pesisir tatkala kondisi laut sedang tidak bersahabat karena cuaca buruk. Dari gambaran ini menjadi suatu yang wajar kalau masyarakat di Kepulauan Seribu kian giat untuk mengembangkan tanaman ini.
Memperkuat
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak lama melihat potensi budi daya rumput laut sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat pesisir. Sehingga berbagai kebijakan terus digulirkan termasuk menggandeng pemangku kepentingan untuk mengembangkan potensi ini.
KKP melihat, rumput laut sebagai salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan pasar yang masih terbuka luas. Indonesia sebagai salah satu negara penghasil rumput laut masih berpotensi untuk terus mengkembangkannya melalui kegiatan pembudidayaan.
Pertimbangan bisnisnya terlihat dari garis pantai Indonesia yang sangat panjang, masih luasnya lahan potensial, serta kegiatan ini dapat menjadi tambahan penghasilan yang signifikan bagi masyarakat pesisir.
Pemangku kepentingan dalam pengembangan rumput laut, salah satunya adalah Yayasan Kalimajari, sebuah yayasan dengan visi membangun bersama masyarakat, memperkuat, dan mengembangkan komoditas lokal secara berkelanjutan.
Dalam tiga tahun terakhir, peningkatan permintaan rumput laut telah mendorong harga Raw Dried Seaweed (RDS) tiga kali lipat sejak bulan Juli tahun 2017. Kondisi demikian masih ditunjang dengan meningkatnya permintaan rumput laut yang sejauh ini belum dapat terpenuhi oleh produksi lokal.