Mata Rantai Agribisnis Maksimalkan Potensi Buah Lokal Lampung

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Memasuki sejumlah jalan protokol hingga pasar tradisional, berbagai jenis buah lokal dijual sejumlah pedagang. Pasokan buah lokal yang melimpah diakui Hasanah, salah satu pedagang.

Ia menyebut memasuki pertengahan Oktober buah lokal asal Metro, Lampung Tengah, Tanggamus jenis mangga, durian, jeruk bw, salak pondoh rambutan hingga jambu bol, jambu kristal, semangka melimpah.

Hasanah bilang melimpahnya pasokan buah lokal dipasok oleh pengepul atau dikenal penebas. Pemilik kios Sunah Selen di Jalan RE.Martadinata, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung itu mengaku hanya fokus menjual jeruk bw dan salak pondoh. Tawaran dari penebas untuk menjual buah jenis lain sebutnya hanya dipenuhi untuk rambutan dan semangka. Sementara durian dijual sang suami di lapak lain di Tanjung Karang.

Pasokan buah lokal sebut Hasanah mempersingkat distribusi, memotong mata rantai penjualan. Lima tahun sebelumnya dominasi buah berasal dari wilayah Jawa Timur hingga Sumatera Utara. Berkembangnya dunia pertanian dengan banyaknya petani menanam berbagai buah lokal memudahkan pasokan. Pasokan mudah, distribusi lebih cepat mendorong harga buah lokal lebih terjangkau.

“Bagi petani hasil pertanian bisa mendapatkan pangsa pasar karena lebih cepat terjual, memberi sumber penghasilan bagi para penebas buah dan tentunya bagi kami pedagang buah ikut merasakan hasil dari penjualan meski mengejar keuntungan terbatas yang penting lancar,” terang Hasanah saat ditemui Cendana News, Senin (18/10/2021).

Mata rantai pasokan buah lokal sebut Hasanah dominan berasal dari Lampung Timur dan Pesawaran. Kabupaten Lampung Timur sebutnya ia mendapat pasokan jeruk bw. Jeruk yang dikenal untuk buah segar dan minuman tersebut kerap disetor hingga satu ton. Agar cepat terjual ia bekerjasama dengan kerabat untuk menjualnya di sejumlah lapak pada lokasi strategis. Buah salak pondoh diperolehnya dari Pesawaran dengan harga terjangkau.

Lihat juga...