Kultur Probiotik Berpotensi Lesatkan Kinerja Budidaya Perikanan

JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, penerapan kultur probiotik atau mikroorganisme kecil yang memberikan efek baik kepada organisme inangnya, berpotensi melesatkan kinerja budidaya perikanan.

“Dengan masifnya kegiatan budidaya, harga ikan pun saat ini stabil dan memiliki berbagai variasi untuk dikonsumsi. Untuk tingkatkan produksi, tentu kita harus berinovasi, salah satunya dengan menekan kebutuhan pakan, air dan meminimalisir limbah dengan probiotik,” kata Plt Kepala Badan Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Kusdiantoro dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (14/10/2021).

Ia mengemukakan, probiotik memiliki berbagai manfaat dalam budidaya perikanan, seperti meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan imun ikan/udang.

Selain itu, ujar dia, probiotik dapat meningkatkan kualitas perairan di media budidaya yang digunakan. Probiotik juga mampu menyerap racun (amoniak) dan mengurangi pengaruh negatif bahan organik (sisa pakan dan kotoran ikan) dalam air.

“Dengan segudang manfaat ini, dapat dikatakan bahwa probiotik merupakan super suplemen . Dengan segala manfaatnya probiotik dapat meningkatkan produktivitas dan mempercepat pembesaran ikan,” paparnya.

Kusdiantoro juga mengemukakan, pihaknya telah melakukan Pelatihan Kultur Probiotik Angkatan 2, secara daring dan diikuti oleh 372 peserta dari 34 Provinsi pada 13 Oktober 2021, dengan berbagai latar belakang profesi.

Ia menuturkan, pelatihan ini merupakan implementasi untuk mendukung program prioritas KKP yang digagas oleh Menteri Trenggono, yakni pengembangan budidaya perikanan untuk peningkatan ekspor yang didukung hasil riset kelautan dan perikanan, di mana terdapat empat komoditas unggulan di pasar global yaitu udang, lobster, kepiting dan rumput laut.

Lihat juga...