Indonesia-Swedia Sepakati Kerja Sama dalam Ekonomi Biru
JAKARTA — Pemerintah Indonesia-Swedia menyepakati kerja sama dalam ekonomi biru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk menciptakan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Kerja sama itu disepakati dalam pernyataan bersama yang ditandatangani oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dengan Menteri Infrastruktur Swedia Thomas Eneroth serta Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim/Deputi Perdana Menteri Swedia Per Bolund di Stockholm, Swedia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, mengatakan kerja sama ini disepakati karena kedua negara mempunyai kesamaan peluang dan tantangan dalam mengembangkan ekonomi biru sebagai basis pembangunan ekonomi.
“Indonesia bersama dengan Swedia bersepakat untuk mengembangkan Peta Jalan untuk Ekonomi Biru, sebagai bagian dan upaya Indonesia untuk mengakselerasi transformasi ekonomi menuju pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” katanya.
Ia menambahkan Indonesia nantinya dapat belajar dari Swedia yang baru-baru ini telah mengembangkan strategi ekonomi biru, yang antara lain mencakup strategi blue-growth dan Marine Spatial Planning, sejalan dengan pelaksanaan COP26 di Glasgow awal November 2021.
Sebagai negara kepulauan, lanjut dia, kedua negara juga sepakat ekonomi biru merupakan potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk pemulihan paska COVID-19 dan transformasi ekonomi demi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Ekonomi biru yang saat ini merupakan salah satu strategi dalam transformasi ekonomi Indonesia adalah pembangunan yang berbasis pada nilai ekonomi sumber daya laut Indonesia.