Harga Minyak Mundur Setelah Sentuh Level Tertinggi Multi-Tahun

Dorongan awal lebih tinggi pada Senin (18/10/2021) datang ketika pelaku pasar berusaha untuk melonggarkan pembatasan setelah pandemi COVID-19 dan musim dingin yang lebih dingin di belahan bumi utara meningkatkan permintaan.

“Melonggarkan pembatasan di seluruh dunia kemungkinan akan membantu pemulihan konsumsi bahan bakar,” kata analis di ANZ Bank dalam sebuah catatan, menambahkan peralihan gas-ke-minyak untuk pembangkit listrik saja dapat meningkatkan permintaan sebanyak 450.000 barel per hari di kuartal keempat.

Suhu dingin di belahan bumi utara juga diperkirakan memperburuk defisit pasokan minyak, kata Edward Moya, analis senior di OANDA.

“Defisit pasar minyak tampaknya akan menjadi lebih buruk karena krisis energi akan meningkat akibat cuaca di utara sudah mulai lebih dingin,” katanya.

“Karena kekurangan batu bara, listrik, dan gas alam menyebabkan permintaan tambahan untuk minyak mentah, tampaknya tidak akan disertai dengan tambahan barel yang signifikan dari OPEC+ atau AS,” katanya.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada Senin (18/10/2021) bahwa Jepang akan mendesak produsen minyak untuk meningkatkan produksi dan mengambil langkah-langkah untuk meredam dampak lonjakan biaya energi pada industri.

Data China menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga turun ke level terendah dalam setahun akibat kekurangan listrik, kemacetan pasokan, dan wabah COVID-19 sporadis.

Tingkat pemrosesan minyak mentah harian China pada September juga turun ke level terendah sejak Mei 2020 karena kekurangan bahan baku dan inspeksi lingkungan melumpuhkan operasi di kilang-kilang, sementara kilang independen menghadapi pengetatan kuota impor minyak mentah.

Lihat juga...