Gencarkan ‘Random Sampling’ Cara DKK Semarang Deteksi Dini Covid-19

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

SEMARANG – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang terus menggencarkan random sampling swab covid-19 di lingkungan masyarakat. Hal ini untuk mengantisipasi sekaligus pendeteksian secara dini jika ada kasus baru.

“Angka kasus covid-19 di Kota Semarang tetap melandai, data per Kamis (14/10/2021), jumlah kasus di Kota Semarang ada sebanyak 21, dengan 10 di antaranya berasal dari luar kota. Angka ini relatif sama dalam seminggu terakhir, naik turun di angka 20 -30 kasus, dengan separuhnya merupakan pasien dari luar kota,” papar Kepala DKK Semarang, Abdul Hakam saat dihubungi di Semarang, Jumat (15/10/2021).

Dipaparkan, meski tren kasus covid-19 di Kota Semarang melandai, namun pihaknya tetap menggencarkan pemeriksaan secara acak, atau random sampling.

“Covid-19 ini sifatnya fluktuatif, bisa naik bisa turun. Untuk itu, harus kita deteksi sejak awal. Harapannya, jika terdeteksi sejak dini, bisa langsung kita lakukan isolasi, sehingga tidak semakin meluas,” terangnya.

Terlebih saat ini, aktivitas masyarakat sudah berangsur-angsur kembali normal, meski ada pembatasan. Misalnya kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dan kampus di Kota Semarang.

Termasuk juga kegiatan yang lain seperti obyek wisata, pasar tradisional, pusat perbelanjaan, hingga perkantoran.

“Dalam sepekan, setidaknya kita melakukan random sampling sekitar 17 ribu orang. Per hari rata-rata sekitar 3.800 sampling kita lakukan, . Sehingga, dalam seminggu bisa 17-20 ribu,” tandasnya.

Di sisi yang lain, meski angka covid-19 terus menurun, pihaknya tetap menyiapkan rumah isolasi terpusat di rumah dinas walikota semarang.

“Rumah isolasi terpusat di Kota Semarang, saat ini hanya ada di rumah dinas walikota Semarang, yang memang sudah diubah peruntukannya. Kondisi saat ini, juga relatif kosong, karena memang angka kasus sudah turun,” terangnya.

Lihat juga...