Aktivitas Sosial Meningkat Picu Naiknya Harga Cabai di Mataram
MATARAM – Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, kenaikan harga cabai di sejumlah pasar tradisional salah satunya dipicu karena banyaknya kegiatan sosial masyarakat sejak Mataram turun level menjadi PPKM level dua.
“Sejak Kota Mataram berstatus PPKM level dua per tanggal 21 September 2021, masyarakat mulai banyak ‘begawe’ (pesta-red), dan kegiatan sosial lainnya sehingga pemintaan meningkat dan harga pun ikut naik,” kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi harga cabai di Pasar Induk Mandalika, Selasa (5/10-2021) naik dari Rp13.000 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram, begitu juga dengan harga tomat dari Rp3.000 per kilogram menjadi Rp5.000 per kilogram.
Dia memprediksi, harga cabai dan tomat akan terus naik menjelang masuknya bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, seiring dengan permintaan meningkat karena adanya kegiatan peringatan Maulid Nabi yang dirayakan dengan acara “roah” atau zikir dan doa serta makan-makan selama sebulan secara bergantian di sejumlah lingkungan di Kota Mataram.
“Tapi untuk kenaikan Rp1.000 sampai Rp2.000 masih kita toleransi sebab harga di pasar terpantau setiap hari dan sangat fluktuatif. Kalau pembeli ramai harga naik, sebaliknya jika sepi harga turun,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Mutawalli, untuk saat ini pihaknya belum bisa mengambil kebijakan pengendalian harga, sebab stok untuk cabai dan tomat mencukupi.
Untuk di Pasar Mandalika saja, katanya, sejak PPKM level dua, stok cabai yang datang mencapai 2-3 ton per hari, dan dalam sehari terjual hingga satu ton seperti halnya kondisi normal.