Peran Penting Penginderaan Jauh dalam Pengembangan Sektor Kelautan Indonesia

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Penggunaan teknologi penginderaan jauh telah lama dilakukan oleh Indonesia. Yang perlu dilakukan saat ini adalah memanfaatkan data ilmiah dan hasil kajian pada data tersebut sebagai dasar untuk menghasilkan kebijakan. Sehingga pengelolaan sumber daya kelautan bisa optimal dan berkelanjutan.

Ketua Prodi Pasca sarjana Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Jonson Lumban Gaol, MSi, menyatakan, pengindraan jarak jauh akan menjadi cara untuk meningkatkan potensi sumber daya perikanan kelautan.

“Dengan menggunakan teknologi pengindraan jauh ini, akan banyak hal positif yang bisa diambil. Bukan hanya dalam penentuan lokasi tangkap atau menyikapi kondisi ikan melimpah atau ikan menurun, tapi juga bisa dijadikan untuk pengembangan sumber daya kelautan secara optimal, terpadu dan mampu menyejahterakan masyarakat Indonesia,” kata Prof. Jonson, saat dihubungi, Senin (20/9/2021).

Ia menyebutkan Indonesia memiliki potensi ekonomi dari kelautan hingga 1,3 triliun Dollar Amerika per tahunnya. Tapi berdasarkan data BPS, sektor kelautan hanya menyumbangkan 6,04 persen pada periode 2011 hingga 2016.

“Penyebabnya adalah kurangnya data akurat, baik secara spasial maupun temporal. Dibutuhkan suatu sinergi data dan informasi kelautan untuk mendorong pemanfaatan sumber daya kelautan secara optimal dan berkelanjutan,” ucapnya.

Ia menyebutkan, data lengkap dan akurat akan memungkinkan para pemangku mampu menghasilkan kebijakan yang akan mendukung pengelolaan sumber daya perikanan kelautan.

“Data juga mampu memberikan informasi kondisi kesehatan dan kualitas sumber daya kelautan. Data diolah menjadi informasi dan informasi menjadi dasar kebijakan,” ucapnya lagi.

Lihat juga...