Pencemaran Udara yang Tinggi Pengaruhi Kondisi Kesehatan Paru
Editor: Makmun Hidayat

BOGOR — Kondisi lingkungan yang semakin memburuk, secara langsung mempengaruhi kondisi tubuh manusia. Karena paru-paru merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berkontak langsung dengan lingkungan luar tubuh dan rentan pada komponen polutan yang kecil.
Staf Divisi Paru Kerja, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UI – RSUP Persahabatan Jakarta, dr. Feni Fitriani Taufik, SpP(K), MPd.Ked, menjelaskan paru adalah organ yang paling sedikit barriernya dalam menghadapi infeksi atau mikroorganisma.
“Kondisi paru itu berkaitan erat dengan lingkungannya. Baik itu kadar polusi di udara, kebiasaan merokok hingga kejadian khusus seperti pandemi saat ini. Kalau memang ingin aman, artinya memang harus melihat apakah lingkungan aman untuk kita keluar atau tidak,” kata Feni dalam rangkaian diskusi peringatan Hari Paru Sedunia, yang diikuti Cendana News dari Bogor, Jumat (24/9/2021).
Ia menyampaikan saat ini polusi udara merupakan ancaman terbesar lingkungan pada kesehatan paru. Data menyatakan 92 persen populasi dunia tinggal di daerah yang kualitas udaranya tidak memenuhi persyaratan WHO. Dan 93 persen dari jumlah anak yang berusia di bawah 18 tahun, tinggal di daerah yang polusi udaranya tak sesuai dengan pedoman WHO.

“Beban penyakit karena polusi udara ini setara dengan risiko kesehatan global lainnya. Seperti pola makan yang tidak sehat. Polusi udarabakan berpotensi mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan anak, penurunan fungsi paru, meningkatkan angka eksaserbasi ASMA dan PPOK, meningkatkan potensi penyakit paru interstitial, kanker paru dan pneumonia,” ucapnya.