Kementan-FAO Perkuat Kerja Sama Selatan-selatan

Menurut dia, nota kesepahaman yang ditandatangani antara Kementerian Pertanian dengan FAO meliputi berbagai aspek yang diharapkan secara komprehensif mampu menyelesaikan permasalahan global yang ada pada bidang pertanian dan ketahanan pangan serta untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Indonesia melalui Kementerian Pertanian dalam implementasi kerja sama ini nantinya akan berperan dalam bentuk dukungan teknis; pengembangan kapasitas kelembagaan; transfer pengetahuan, pengalaman, dan teknologi inovatif; pertukaran pembelajaran (ahli teknis, petani, pembuat kebijakan); serta platform berbagi informasi/pengetahuan/pengalaman dan kolaborasi.

Kementerian Pertanian sendiri sebelumnya telah melaksanakan dan berperan pada lebih dari 100 proyek kerjasama yang manfaatnya dirasakan oleh lebih dari 50 negara di Asia, Afrika, dan Pasifik, serta di Palestina.

Beberapa balai di Kementerian Pertanian menjadi Center of Excellence dalam pelaksanaan KSST, di antaranya Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari dan Balai Pelatihan Pertanian (Lembang, Batu, Ketindan).

Kementan merupakan perintis dalam pembangunan Pusat Pelatihan Pertanian, Farmer’s Agricultural and Rural Training Center (FARTC) di Tanzania dan Agricultural Rural Farmers Training Center (ARFTC) di Gambia.

Mentan SYL mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU ini diharapkan akan semakin memperkuat peran leadership Indonesia dalam kerangka KSST di sektor pertanian dan meningkatkan kontribusi Indonesia terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 2030).

Posisi Indonesia yang netral, kata dia, menjadi nilai tambah dalam menjalin kerjasama dengan berbagai negara selatan lainnya. Peningkatan peran aktif Indonesia di KSST dinilai sangat penting untuk memberikan manfaat dalam pembangunan baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun politik

Lihat juga...