IKM Terus Dipacu Masuk Rantai Pasok Global

JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu industri kecil dan menengah (IKM) di Tanah Air masuk dalam rantai pasok global dengan meningkatkan daya saingnya.
“Dalam rangka membangun industri yang berkeadilan dan inklusif, harus dilakukan peningkatan peran masyarakat, khususnya pelaku IKM sebagai bagian dalam supply chain industri manufaktur nasional,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (4/9/2021).
Hal itu dikemukakan pada penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kemitraan Koperasi, UMKM/IKM dalam Rantai Pasok BUMN, di Jakarta, Jumat (3/9/2021).
“Pemberdayaan dan peningkatan peran sektor IKM sangat membantu ketahanan industri manufaktur dalam negeri,” imbuh Menperin.
Untuk itu, diperlukan langkah strategis dalam rangka menghubungkan pelaku IKM ke dalam global value chain. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor nasional dan mendukung program substitusi impor.
Pada Jumat (3/9/2021), Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo mewakili Menteri Perindustrian melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama Menteri BUMN Erick Thohir serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengenai Kemitraan Koperasi, UMKM/IKM dalam Rantai Pasok BUMN.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah IKM mencapai 4,41 juta unit usaha, yang menyerap tenaga kerja sebanyak 15,64 juta orang. IKM mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan industri nonmigas sebesar 21,2 persen dengan sektor yang paling dominan adalah makanan dan minuman, fesyen, dan kerajinan.
“Capaian tersebut merupakan potensi besar bagi IKM dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi COVID-19,” tutur Dody.