6.500 Anak di Purbalingga Alami Stunting

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi di halaman pendopo Dipokusuma Purbalingga, Jumat (10/9/2021). Foto: Hermiana E Effendi

“Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu yang kasus stuntingnya tinggi, bahkan kita selalu masuk 10 besar di Jawa Tengah. Namun, secara perlahan sudah mulai turun dan sesuai target, yaitu di bawah 20 persen,” jelasnya.

Bupati menyebut, dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk menangani stunting. Terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19, dimana banyak anggaran yang mengalmai refocusing, maka pemerintah daerah juga mempunyai keterbatasan anggaran. Desa-desa juga diminta untuk turut mendukung pemberantasan dengan mengalokasikan anggaran pada beberapa program pendukung penanganan stunting.

“Ketersediaan air bersih bagi warga desa harus diperhatikan, demikian pula dengan pola hidup bersih serta pantauan gizi untuk ibu hamil dan balita. Sebab penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi,” ucapnya.

Menurut Bupati, pencegahan stunting, satu arah dengan dengan pengurangan angka kematian ibu dan anak. Sehingga dalam satu kali program, bisa menjangkau keduanya, yaitu menurunkan stunting serta menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Lihat juga...