Ruang Isolasi RSUD Cianjur Mulai Merawat Pasien Umum

Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman - foto Ant
CIANJUR – Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mulai meminta RSUD di Cianjur untuk kembali melayani pasien umum. Hal itu dilakukan, seiring menurunnya tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien COVID-19 di tiga rumah sakit rujukan di Cianjur.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, keterisian tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit di Cianjur terus menurun. Dengan demikian, ruang isolasi lama tidak lagi digunakan. Dan akan dialihkan untuk penanganan pasien umum seperti biasa.

“Keterisian tertinggi dari tiga rumah sakit yang ada hanya di RSUD Cianjur, sebanyak 25 persen dari total 225 tempat tidur. Sedangkan RSUD Cimacan yang memiliki 63 tempat tidur isolasi, hanya terisi sembilan persen dan RSUD Pagelaran, dari 30 tempat tidur hanya terisi satu tempat tidur, ” katanya.

Terus menurunnya tingkat keterisian tempat tidur yang semula diperuntukan bagi pasien COVID-19, saat ini mulai kosong. Sehingga rumah sakit diminta untuk menormalkan kembali ruangan tersebut, untuk melayani pasien umum, yang selama ini ditampung di rumah sakit swasta dan beberapa puskesmas.

Bahkan untuk 30 ruang rawat inap VIP Flamboyan di RSUD Cianjur dan dua rumah sakit lainnya, sudah diminta untuk disterilkan, sebelum dipakai kembali untuk melayani pasien umum yang akan menjalani rawat inap. Hal itu diharapkan dapat membantu pasien untuk tidak ragu lagi mempergunakannya. “Pengalihan fungsi kembali ke ruang rawat inap seperti biasa, akan dilakukan secara bertahap karena tingkat penularan sudah menurun sejak beberapa pekan terakhir, dari 500 orang selama sepekan, saat ini di bawah 200 orang, ” katanya.

Sebagian besar mereka yang terpapar, memilih untuk menjalani isolasi di rumah karena mendapat gejala ringan dan tanpa disertai gejala. Namun mereka yang menjalani isoman, tetap mendapat pengawasan dari gugus tugas setempat. (Ant)

Lihat juga...