Produsen Makanan Ramah Lingkungan, Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Jalinan kerja sama dengan para petani, dimulai dari kami mengambil bahan baku dan sisa pengolahan makanan yang sudah diolah menjadi pupuk serta biomassa. Kami sampaikan kepada mereka. Sehingga ada perputaran ekonomi di sana, loyalitas dan keberlanjutan,” urainya lagi.
Pengukuran emisi secara rutin dilakukan untuk memastikan apakah proses produksi yang dilakukan bisa mencapai emisi terendah.
“Dengan melakukan hal ini, tanpa disadari akhirnya produksi yang kami lakukan menjadi bagian dari produksi hijau yang artinya rendah emisi. Sekaligus, membantu peningkatan biodiversity Indonesia dan mendukung para petani untuk lebih peduli lingkungan, termasuk para artisan yang mengolah setiap bahan yang kita butuhkan,” kata Kresna.
Penggunaan kemasan dari kaca juga memastikan pengurangan limbah plastik yang ada di lingkungan sekitar.
Dalam perjalanan 5 tahun sejak dibangun, mulai dari hanya mengolah 10 jenis herbal dan rempah, saat ini sudah mengolah 100 jenis herbal, rempah dan bahan campuran.
“Yang paling membuat kami bangga adalah kami sudah berhasil mengolah 17 ton sampah organik pada tahun 2020 dan akan mencapai 50 ton pada tahun 2021 ini,” pungkasnya.