PPBBI : Ibu Miliki Peran Penting dalam Manajemen Sampah Rumah

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Pengelolaan sampah konsumsi menjadi sangat krusial dalam program pengelolaan sampah secara keseluruhan. Paradigma yang sudah lama berlaku di masyarakat, tentang sistem pembuangan sampah dapur atau rumah secara keseluruhan, ternyata salah. Hal ini membutuhkan perubahan yang mencakup mulai dari ibu rumah tangga hingga level RT atau RW.

Peneliti Profesional, Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) Dr. Ir. Darmono Taniwiryono, MSc, dalam acara PPBBI, Rabu (25/8/2021) – Foto Ranny Supusepa

Data statistik tahun 2019 mencatat sampah konsumsi di Indonesia mencapai 175.000 ton per hari. Data tahun 2020, meningkat hingga mencapai 67,8 juta ton per tahun.

Peneliti Profesional, Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) Dr. Ir. Darmono Taniwiryono, MSc, menyatakan, selama ini pengelolaan sampah dapur di Indonesia memang mudah tapi salah.

“Yang dilakukan hanya menyediakan satu tempat sampah di dapur. Semua jenis dimasukkan kesana. Mau basah, mau kering, mau plastik, logam, kertas, semua jadi satu. Kalau sudah penuh, plastiknya diikat dan dibuang ke tempat sampah depan rumah. Sangat mudah dilakukan tapi salah. Karena umumnya yang berkaitan dengan dapur adalah kaum ibu, maka para ibu lah yang memiliki peran penting dalam merubah kebiasaan yang salah ini,” kata Darmono dalam acara PPBBI, Rabu (25/8/2021).

Paradigma ini sudah menjadi ilmu turun menurun di masyarakat yang dianggap adalah tindakan yang benar. Padahal tindakan ini sangat salah.

“Jika tak dipisahkan sejak di dapur, maka tak ada lagi yang bisa memisahkannya. Karena pemulung hanya mengambil plastik atau kardus yang masih terpakai. Tapi yang terbungkus itu akan menjadi sumber datangnya tikus atau kecoa atau binatang lainnya,” urainya.

Lihat juga...