Petani Jember: Zaman Pak Harto Petani Cari Pupuk, Mudah

Editor: Koko Triarko

Jumantoro menambahkan, petani lebih membutuhkan pupuk dari pada regulasi yang sejatinya membuat petani kesulitan.

Terpisah, Sumiato, warga Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, mengatakan pemberlakuan kebijakan kartu tani tidak disesuaikan dengan informasi yang jelas. Menurutnya, petani diharuskan mengikuti aturan yang ditetapkan, namun tidak diberi informasi yang jelas.

“Kebijakan itu tidak disosialisasikan. Tiba-tiba kios menyampaikan pada saat pembelian pupuk harus menyertakan KTP, SPPKT tanah sawah, yang nantinya akan dibuatkan kartu tani,” ucapnya.

Menurutnya lagi, petani yang tidak menunjukkan bukti kartu tani, tidak bisa untuk mendapatkan pupuk. “Dengan adanya kartu tani, yang ada makin sulit dan membingungkan. Jatah pupuk kadang sering kehabisan, sehingga tidak bisa memupuk lahan sawah,” jelasnya.

Untuk mendapatkan pupuk yang dibutuhkan, Sumiato mengaku terpaksa pinjam pupuk ke petani lain untuk kebutuhan sawahnya.

Sumiato pun lalu mengatakan, di zaman Pak Harto (Presiden Soeharto), kebutuhan pupuk bagi petani bisa didapatkan dengan mudah, murah dan tidak ada batasan.

Lihat juga...