Petani Jember: Zaman Pak Harto Petani Cari Pupuk, Mudah
Editor: Koko Triarko
JEMBER – Penggunaan pupuk anorganik menjadi masalah yang serius terhadap lahan pertanian, karena mengandung bahan kimia. Mencegah kerusakan yang terjadi, pemerintah pun mengeluarkan kebijakan pembatasan penggunaan pupuk kimia sesuai kebutuhan dengan menggunakan kartu tani. Namun, hal itu mendapat respons beragam dari para petani di Jember.
Ketua HKTI Jember, Jumantori, mengatakan kebijakan tentang penggunaan kartu tani dinilai kurang efektif. Sebab, yang terjadi petani justru makin kesulitan.
“Kartu Tani menyulitkan bagi kami para petani sejatinya. Langkah untuk memudahkan, ternyata berbanding terbalik, yang ada makin sulit kita di lapangan,” ujar Jumantoro, yang ditemui di Arjasa, Jember, Senin (2/8/2021).
Jumantoro menambahkan, ketersediaan pupuk yang makin langka sudah membuat petani kesulitan. Sampai saat ini, beban petani makin bertambah dengan pemberlakuan Kartu Tani.

“Ketersediaan pupuk sering kali tidak memenuhi kebutuhan petani. Sedangkan, petani kadangkala juga harus menunggu untuk bisa mendapatkan jatah pupuk yang didapatkan. Pada saat waktunya, bahan persediaannya justru kehabisan,” ungkapnya.
Menurut Jumantoro, kebijakan pemberlakuan pembelian pupuk menggunakan kartu tani sebaiknya ditunda terlebih dahulu.
“Untuk saat ini, pembelian pupuk menggunakan kartu tani masih belum efektif. Maka, kebijakan tersebut sebaiknya ditunda terlebih dahulu sampai dua tahun ke depan. Tujuaannya untuk menyiapkan segala kebutuhan, yang nanti dapat memudahkan petani,” tegasnya.