Pertambahan Kasus Covid-19 di Jabar Mulai Turun

Editor: Koko Triarko

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Dewi Sartika, saat menjadi pembicara dalam JAPRI (Jabar Punya Informasi), Jumat (6/8/2021). –Foto: M Amin

BANDUNG – Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Dewi Sartika, mengatakan untuk membatasi ruang gerak Covid-19 selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dilakukan dengan memperkuat 3T (testing, tracking, treatment).  

“3T ini harus dilakukan secara simultan. Tidak bisa hanya testing-nya saja yang banyak, tapi tidak ada tracking, tidak ada treatment. Dilacak lagi, positif. Yang positif ini di-treatment dengan isolasi baik posko desa dan kelurahan. Sehingga virus ini dikurungi, tidak jalan-jalan,” kata Dewi, Jumat (6/8/2021).

Berdasarkan data Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) per Kamis (5/8/2021), total terkonfirmasi kasus Covid-19 di Jabar sebanyak 622.432 kasus. Dewi mengatakan, grafik pertambahan kasus di Jabar mulai menurun dibanding pekan lalu.

“Rasio positif minggu kemarin kita masih 52 persen. Artinya, dari 100 orang yang diperiksa, 50 orang lebih masih positif. Minggu-minggu ini sudah ada di angka 40 persen. Artinya, orang yang positif menurun.  Senin kemarin sempat kenaikan di angka 2.000 kasus, biasa 4.000 kasus,” ucapnya.

Dewi juga melaporkan, pasien Covid-19 di Jabar yang telah pulih mencapai 495.923 orang. Pada Kamis (5/8/2021), terdapat 5.378 orang dinyatakan sembuh. Hal ini sejalan dengan BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar yang berangsur menurun.

“Yang menggembirakan juga, keterisian tempat tidur di rumah sakit juga menurun. Hari ini sudah di angka 48,13 persen, turun 2,22 persen dari hari sebelumnya. Masih ada di daerah barat yang masih di angka 60-an persen, yang lainnya sudah di bawah 50 persen,” tuturnya.

Lihat juga...