Permintaan Pupuk Sekam di Kabupaten Bandung Meningkat
Editor: Makmun Hidayat
BANDUNG — Pemanfaatan pupuk organik berbahan dasar sekam semakin diminati oleh para petani. Pasalnya pupuk yang berasal dari kulit padi itu memiliki manfaat ganda, selain baik untuk tanaman, juga dapat membantu menyuburkan tanah.
Ahmad Tarmisi Sairan (43), produsen pupuk sekam asal Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku saat ini permintaan pupuk sekam semakin tinggi, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung.
“Jadi saking banyaknya pesanan, sampai tidak ada yang tinggal di gudang, kalau habis produksi langsung jual,” ujar Sairan saat ditemui di kampung Cipulus, Desa Mandalasari, Selasa (10/8/2021).
Saat ini, Sairan mengaku dalam sebulan, ia bisa memproduksi kurang lebih seribu karung ukuran 8 kilogram, yang dijual seharga Rp12.000 sampai dengan Rp15.000 per karungnya.
“Ini sebetulnya peluang usaha yang menjanjikan, modal beli sekamnya tidak besar, tapi hasilnya lumayan. Proses produksinya juga cepat dan tidak rumit, hanya dua hari sudah bisa produksi. Seandainya saya punya modal lebih besar, pasti penghasilannya akan jauh lebih banyak,” kata Sairan.
Sampai sekarang kegiatan produksi pupuk sekam masih dijalankan sendiri oleh Sairan. Ia mengatakan, belum memiliki cukup modal untuk menggaji karyawan.
“Semua masih saya lakukan sendiri, mulai dari mikul sekam dari penggilingan padi, produksi sekam, membungkus pupuk, sampai menjualnya, masih saya sendiri. Saya belum bisa gaji orang,” tandas Sairan.
Sementara itu, Dadang (41), petani melon di Cikancung juga menyebut, ia menggunakan kombinasi pupuk dalam berbudidaya, salah satunya dengan memanfaatkan pupuk sekam.
“Memang pupuk sekam padi ini bagus untuk tanaman seperti melon, dia bisa membantu pertumbuhan akar lebih optimal, air pun jadi tertahan, tidak langsung habis,” kata Dadang.