MUI Dorong Pemerintah Galakkan Literasi Sejarah Bangsa
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong pemerintah untuk menggalakkan gerakan literasi sejarah bagi generasi muda dalam membangun peradaban bangsa.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, Amirsyah Tambunan mengingatkan menggalakkan literasi sejarah bangsa, sehingga masyarakat utamanya generasi muda tidak tercerabut dari akar budaya.
“Literasi sejarah bangsa harus selalu diedukasikan atau digalakkan pada generasi muda, agar paham terhadap cita-cita bangsa Indonesia,” ujar Amirsyah, kepada Cendana News saat dihubungi, Kamis (26/8/2021).
Salah satu yang perlu digencarkan menurutnya, yaitu mengenai sejarah bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, terutama dari kalangan ulama yang kiprahnya sudah terbukti.
Di antaranya KH. Mohammad Hasyim Asy’ari adalah sosok pahlawan nasional dan pendiri Nahdatul Ulama (NU), dan KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Keduanya, berkontribusi sebelum Indonesia merdeka hingga saat mempertahankan kemerdekaan.
Selain itu, ada Tjokroaminoto, Agus Salim, KH Masykur, Boedi Oetomo, Iman Bonjol dan lainnya.
“Para tokoh itu punya peran penting yang dahulu berjuang tanpa pamrih. Ini harus menjadi contoh bagi generasi muda kedepan harus diedukasi terus jangan sampai mereka lupa akan sejarah perjuangan bangsa,” ujarnya.
Karena menurutnya, sejarah sebuah bangsa sangat penting untuk membangun peradaban pada masa yang akan datang. “Tidak ada sebuah bangsa yang besar tanpa memahami sejarah leluhurnya. Maka itu, penulisan sejarah bangsa harus jujur, apa adanya, jangan ada apanya,” tukasnya.
Dia menegaskan, di masa pandemi Covid-19, menjadi momentum yang baik bagi masyarakat untuk meningkatkan literasinya terutama terkait sejarah bangsa.