Mengenal Seni Karakter dalam Tari Kedok Tiga
Editor: Koko Triarko
Pada bahu terdapat toka-toka yang terbuat dari bahan sutra dengan warna mencolok, yang dikenakan dengan cara diselempangkan bersilangan di bagian dada.
“Selain toka-toka, ada juga pandepun, yaitu sehelai kain dari katun atau sutra berwarna emas yang menutupi dada,” ucap Atien.
Fungsi toka-toka dan pandepun sebenarnya sama, yaitu untuk menutupi bagian dada.
“Saat ini sudah ada variasi toka-toka yang langsung diikat di leher, jadi penari cukup mengenakan satu saja,” ucapnya.
Selain itu, penari juga menggunakan pending, sebuah ikat pinggang yang terbuat dari logam, selendang berbahan sutera yang disebut kewer sebagai perlengkapan tarian diselipkan pada pending, ampreng, yaitu sehelai kain bersulam emas, dikenakan di pinggang untuk menutupi bagian pusar sampai batas lutut dan Andong yang dikenakan di bagian belakang untuk menutupi panggul.
Untuk bagian kepala penari, digunakan Kembang Topeng yang aslinya berbentuk setengah lingkaran dengan rumbai di bagian pinggirannya.
Asesori lainnya berupa anting, kalung, dan gelang. Riasan penari biasanya sederhana, menggunakan rias cantik, tetapi tidak tebal berupa alas bedak, bedak, eye shadow, blash on, dan lipstik.
“Musik pengiring tarinya gamelan topeng yang juga biasa mengiringi pagelaran teater rakyat Topeng Betawi. Terdiri dari sebuah rebab, sepasang gendang (gendang besar dan kulanter), satu ancak kenong berpencon tiga, sebuah kecrek, sebuah kempul yang digantungkan pada gantungan, dan sebuah gong tahang atau disebut juga gong angkong,” papar Atien.
Alat musik kenong berpencon tiga dimainkan oleh dua orang pemain, yang seorang menabuh kenong atau ngenong, dan lainnya menabuh kenceng atau ngenceng.