Lebih Hemat, Petani Tembakau di Cikancung Bikin Sasak Sendiri
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BANDUNG — Berbagai upaya dilakukan oleh para petani tembakau untuk mengefisiensikan biaya produksi, salah satunya dengan membuat sendiri jemuran tembakau atau sasak dari bambu.
Menurut Jajang (60), petani tembakau asal Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat memasuki masa panen, biasanya petani membutuhkan kurang lebih 600 sasak, 200 pertama sebagai wadah tembakau yang baru diiris, 200 kedua untuk menjemur tembakau, dan 200 lainnya untuk mengembun.
“Harga satu sasaknya Rp15.000. Kan besar, mending bikin sendiri,” kata Jajang kepada Cendana News, Senin (16/8/2021) di desa Mandalasari.
Jajang mengatakan, membuat sasak sejatinya tidak sulit, hanya saja memang pekerjaan tersebut menjenuhkan, karena harus memotong bambu kecil-kecil dan diserut hingga tipis, lalu disambungkan berbentuk anyaman.
Sejak awal menanam tembakau pada 1980, Jajang mengaku baru satu kali membeli sasak, itu pun pada saat awal. Setelah itu hingga saat ini, ia menyebut selalu membikinnya sendiri.
“Kalau lagi fokus, sebulan saya bisa bikin 25 sasak sendirian. Sekarang bikinnya tidak banyak, paling ganti yang saja beberapa sudah rusak-rusak. Biasanya sasak itu kuatnya bisa sampai 10 tahun,” tandas Jajang.
Di tempat berbeda, Ayi petani tembakau yang juga berasal dari Cikancung mengutarakan hal serupa. Ia pun mengaku selama ini membuat sasak sendiri.
“Saya memiliki pohon bambu ada, lumayan banyak, jadi buat apa beli lagi sasak, lebih baik bikin sendiri, hemat biaya juga,” ucap Ayi.
Lebih lanjut, Ayi menjelaskan, apabila ingin sasak lebih kuat dan tahan lama, bambu sebaiknya terlebih dahulu direndam selama minimal 1 bulan.