Jumlah Warga Isoman di Surabaya, Menurun

SURABAYA – Posko Saling Jaga yang selama ini memberikan bantuan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah ditutup, menyusul jumlah warga isoman di Kota Surabaya beberapa hari terakhir ini terus menurun.

Perwakilan GusDurian Peduli, Yuska Harimurti, mengatakan Minggu ini tepat hari ke-40 Posko Saling Jaga berkegiatan dari jalan Mawar Surabaya untuk membantu penanganan dampak pendemi Covid-19 di Kota Surabaya.

“Dan, hari ini pula kami putuskan untuk menutup program bantu warga isoman yang kini hanya menyelesaikan beberapa orang saja, tidak ada pendaftaran baru,” katanya di Surabaya, Minggu (22/8/2021).

Selama 14 hari berkegiatan, Posko Saling Jaga membagikan sekitar 6.976 paket makanan dan sembako kepada warga di seluruh wilayah di Kota Surabaya.

Menurut dia, dengan berkurangnya jumlah warga isoman tersebut menunjukkan kondisi pandemi Covid-19 di Surabaya sudah berangsur membaik.

“Jika dilihat indikasi rumah sakit mulai longgar, selter isolasi mandiri juga kosong,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia program isoman selesai karena tinggal beberapa orang saja. Meski demikian, posko tetap buka dengan berganti program sembako untuk warga terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Menurutnya, bantuan sembako dan kebutuhan sehari-hari pasti juga menjadi masalah utama mereka saat ini. “Minggu pagi ini, kami membagi 100 paket beras untuk warga sekitar posko,” katanya

Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam aksi sosial di tengah pandemi ini.

Adapun pihak-pihak yang terlibat meliputi Arek JogoBoyo, Buddhist Education Centre Surabaya, GEMA Indonesia, Good Morning Humanity, GUSDURian Surabaya, IRun (Indonesia Run Community), KIPAS (Perth-Australia), KPPI Surabaya, Ksatria Airlangga, Longevitology Surabaya, Metta School, Perhimpunan INTI Jawa Timur.

Lihat juga...