Jabar Rintis Usaha Tani Milenial Bidang Perkebunan
Editor: Koko Triarko
Ia menegaskan, jika kegiatan produksi pertanian hanya dilakukan oleh generasi tua, perlahan tapi pasti jumlah petani akan makin berkurang dari masa ke masa.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar, Hendy Jatnika, melaporkan peserta program Petani Milenial di Bidang Perkebunan fokus pada sejumlah komoditas, seperti kopi, gula aren, vanili, pembenihan tanaman perkebunan, dan limbah kelapa.
Dalam proses seleksi, Petani Milenial bidang perkebunan, telah meloloskan 25 orang petani milenial. Dari jumlah tersebut, 15 petani milenial memilih jenis rintisan usaha pengolahan kopi, 4 orang merintis pengolahan gula aren, 2 orang merintis komoditas vanili, 2 orang pembenihan tanaman perkebunan, serta dua petani milenial lainnya memilih rintisan usaha pengolahan limbah kelapa.
“Proses perekrutan Petani Milenial di bidang perkebunan ini melalui proses yang panjang, para petani milenial ini sudah melaksanakan bimtek, dari bimtek teknis juga dengan pengolahan,” katanya.
“Secara bertahap dan alhamdulillah, bahwa KUR (kredit usaha) yang disalurkan kepada petani milenial ini sesuai arahan Pak Gubernur, untuk memperbanyak sumber permodalan dan offtaker, tidak hanya mengandalkan bank Jabar, kami juga bekerja sama dengan BNI, dan sudah terealisasi lima orang, mudah- mudahan secara bertahap akan bertambah lagi,” imbuhnya.
Selain itu, Hendy mengungkap sejumlah komoditas yang dipilih para petani milenial mempunyai pangsa pasar yang baik. Untuk meningkatkan produksi, tentu memerlukan dukungan alat pertanian.
Sementara itu, di antara komoditas pertanian yang lain, limbah kelapa punya potensi yang cerah di pasar ekspor. Hendy menyebut, permintaan limbah kelapa, yakni arang dan sabutnya, cukup besar dari luar negeri.