Atlet Paralimpiade Indonesia Komet Akbar, yang Terus Bersinar Seperti Bintang

Petenis meja Indonesia, David Jacobs (kiri) dan Komet Akbar (kanan), menunjukkan medali emas saat upacara penyerahan medali para tenis meja TT 10 ganda putra Asian Para Games 2018 di Jakarta, Rabu (10/10/2018) - Foto Ant
JAKARTA – Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Komet adalah benda angkasa yang beredar mengelilingi matahari, bercahaya seperti bintang, bagian tengahnya bercahaya terang, dan berekor panjang menyerupai kabut.

Sementara Akbar, artinya besar. Sebagian orang percaya bahwa nama adalah doa. Namun untuk menjadi seseorang yang besar dan bersinar, tentu saja dibutuhkan perjuangan dan kerja keras. Itulah yang dilakukan atlet para tenis meja Indonesia , Komet Akbar.

Meski kondisi tangan kanannya tak sempurna, Komet mampu menjelma menjadi atlet para tenis meja andalan Indonesia, di berbagai kompetisi dunia. Termasuk di Paralimpiade Tokyo 2020 nanti. Dia memastikan diri, tampil di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabilitas tersebut setelah menjadi yang terbaik di Kejuaraan Para Tenis Meja Asia 2019 di Taichung, Taiwan, untuk nomor perorangan putra kelas 10. Di final, dia mengalahkan sang kompatriot, David Jacobs.

Selain nomor perorangan, dalam ajang tersebut Komet juga meraih emas di nomor beregu kelas 10 putra bersama David Jacobs dan Varly Jerico Tilaar. Perjuangan Komet, hingga akhirnya bisa tampil di Paralimpaide Tokyo tentu saja tidak mudah. NPC Indonesia dalam akun Instagram resminya bercerita perjalanan panjang telah dilalui pria asal Pomalaa, Sulawesi Tenggara tersebut.

Mengenal olahraga tenis meja ketika berusia delapan tahun, Komet kecil harus mau membersihkan meja dan menyiapkan teh untuk senior-seniornya, agar bisa berlatih di daerahnya. Meski memiliki keterbatasan pada tangan kanannya, semangat dan kemauan Komet begitu keras. Hingga akhirnya, Komet berhasil meraih sejumlah gelar, mulai dari tingkat daerah, nasional, hingga internasional.

Lihat juga...