Akumindo: PPKM Diperpanjang Hancurkan UMKM

Editor: Makmun Hidayat

“Tahun 2019, UMKM berkontribusi 60 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Kini UMKM makin terdampak,” tukasnya.

Dalam catatan, bahwa UMKM berkontribusi menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Juga menghimpun 60,4 persen dari total investasi. “Namun kini, pelaku UMKM yang mulai bangkit kembali terpuruk dengan adanya kebijakan tersebut,” tegasnya.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda, pada diskusi virtual INDEF di Jakarta yang diikuti Cendana News, Jumat (26/2/2021). -Foto: Sri Sugiarti

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda mengatakan, UMKM menjadi garda depan yang terhantam kebijakan PPKM. Pasalnya kata dia, ragam aktivitas UMKM sangat melekat dengan kehidupan masyarakat.

Tercatat 99 persen usaha di Indonesia adalah pelaku UMKM yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Contoh sebut dia, pendagang bakso atau ketoprak sangat berdampak masif jika dilakukan pembatasan.  Selain itu, tambah dia, yakni ketidakmampuan pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi.

“Seperti dalam pemasaran sistem online, masih banyak pelaku UMKM yang belum paham,” ujar Huda, kepada Cendana News.

Agar dapat bertahan, dia mengimbau pemerintah memberi bantuan kepada pelaku UMKM, sehingga kebijakan perpanjangan PPKM dapat dilewati. “Solusinya, agar UMKM bertahan ya pemerintah harus beri mereka bantuan. Pemerintah juga harus berupaya meningkatkan daya beli masyarakat,” pungkasnya.

Lihat juga...