Ahli : Sejak 2000-an, Ilmu Kelautan dan Perikanan Terapan Terus Berkembang
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Widodo menceritakan, sebagai contoh, adalah apa yang dilakukan oleh para mahasiswa ilmu kelautan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan KOMITMEN yang dibina oleh Noir Primadona Purba.
“Mereka berhasil mengembangkan instrumen dan wahana survey di laut dangkal yang bernama GERNED (GPS Drifter Combined) yakni suatu alat yang mirip dengan Argo robotic autonomous profiling float. GERNED sama dengan Argo Float dalam memanfaatkan satelit untuk positioning di laut,” ujar pria yang tergabung dalam Dewan Pakar IABIE ini.
Ia menjelaskan, novelti yang membedakan adalah GERNED mengirimkan data dengan gelombang radio, sehingga cocok digunakan untuk wilayah perairan yang memiliki tingkat kerahasiaan yang tinggi. Wahana GERNED ini telah dilakukan uji coba di perairan Kepulauan Seribu dan telah dipublikasikan di Jurnal Kelautan Nasional Volume 13 Nomor 3 Tahun 2017.
“Contoh lainnya adalah Prodi Hidrografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang mendukung perwira siswanya lebih mengembangkan teknologi dan inovasi perangkat lunak, sebagai wujud komitmen tinggi mewujudkan kemandirian akan teknologi peralatan survey hidro-oseanografi,” ujarnya lagi.
Sedangkan Prodi Hidro-Oseanografi lebih mengkhususkan siswanya kepada pengembangan teknologi perangkat kerasnya.
“Berbagai purwarupa telah dihasilkan STTAL dalam kurun waktu 10 tahun ini, seperti alat pengukur elevasi muka laut dengan berbagai sensor mulai dari infrared, ultrasonic, dan sensor tekanan. Ada pula pengukur variabel massa air seperti suhu laut, salinitas dan tekanan atau pengukur cuaca maritime yang ringan dan portable,” tuturnya.