Petani di Kutasari Kembangkan Kopi Robusta
Editor: Koko Triarko
PURBALINGGA – Para petani di Grumbul Limpakuwus, Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga saat ini sedang giat mengembangkan tanaman kopi robusta. Kopi ini mereka olah sendiri hingga menjadi ikon kopi desanya.
Penyuluh pertanian Desa Karangjengkol, Aryanto Tunggul Prasetyo, mengatakan tanaman kopi sangat cocok di wilayah tersebut, sehingga tumbuh subur dengan hasil panen yang cukup baik. Terlebih dalam pemilihan bibit, para petani juga memilih bibit dengan kualitas unggul.

“Budi daya tanaman kopi itu mudah, tidak sulit dan hasilnya juga cukup menjanjikan, apalagi jika dilakukan pengolahan sendiri sampai menjadi kopi seperti yang dilakukan teman-teman petani di Desa Karangjengkol ini,” katanya, Senin (19/7/2021).
Aryanto menjelaskan, ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan petani dalam budi daya kopi. Antara lain, persiapan lubang tanam yang harus diberi belerang dan kapur terlebih dahulu. Setelah dibiarkan beberapa lama, kemudian baru diberi pupuk organik dan lubang baru siap untuk ditanami.
Begitu juga saat tanaman kopi sudah mulai tumbuh dan besar, harus tetap dilakukan penyiangan, pemupukan serta pemangkasan cabang pohon. Menurutnya, pemangkasan cabang pohon ini dilakukan supaya pohon kopi makin banyak cabangnya, sehingga buahnya juga makin banyak.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Cemara yang melakukan budi daya kopi robusta di Desa Karangjengkol, Sukirman, mengatakan, ia dan anggota kelompok tani lainnya sudah lama melakukan budi daya kopi robusta dan saat ini sedang merambah untuk mencoba melakukan budi daya kopi arabika. Ketinggian daerah di desanya sangat mendukung untuk melakukan budi daya tanaman kopi.