Limbah Tempurung Kelapa Bisa Diolah Jadi Barang Kerajinan
Editor: Makmun Hidayat
PURWOKERTO — Tempurung kelapa ternyata mempunyai nilai ekonomis, jika dikumpulkan dan diolah menjadi berbagai kerajinan. Sehingga penjual kelapa parut di Pasar Wage Purwokerto mengumpulkan limbah tempurung kelapa dan menjualnya.
“Tempurung kelapanya ada yang membeli, tiap tiga hari sekali orangnya mengambil di kios parutan kelapa ini, katanya dibuat untuk berbagai macam kerajinan souvenir. Sehingga tempurung kelapa saya kumpulkan dan tidak dibuang,” tutur Iqbal, penjual kelapa parut di Pasar Wage Purwokerto, Rabu (28/7/2021).
Untuk satu karung tempurung kelapa, Iqbal menjual dengan harga Rp 25.000. Menurut Iqbal, pembeli tempurung kelapa biasanya mengolahnya menjadi berbagai macam barang kerajinan, seperti asbak, mangkok cantik, tempat tisu, hiasan teko dan cangkir, lampu hias dan lain-lain.
Iqbal sendiri mengaku pernah mencoba membuat kerajinan dari tempurung kelapa, namun ternyata cukup sulit karena diperlukan keahlian khusus, serta kepekaan untuk melihat suatu tempurung akan dibuat menjadi apa.
“Pernah mencoba tetapi tidak jadi, karena kalau agak keras sedikit saat memotong ataupun mengamplas, batok kelapa bisa pecah. Dan juga memang butuh kreativitas untuk membuat pernak-pernik hiasan dari tempurung kelapa,” tuturnya.
Sementara itu, teman Iqbal di kios parutan kelapa, Arifin mengatakan, untuk tempurung kelapa yang pecah atau kecil-kecil, biasanya dibawa pulang dan digunakan sebagai bahan bakar di tungku atau pawon. Sebagian juga ada yang digunakan untuk menjernihkan air kolam, sehingga sama sekali tidak menyisakan sampah tempurung.
Lebih lanjut Arifin menjelaskan, untuk menjernihkan kolam ataupun tempat penampungan air dengan tempurung kelapa cukup mudah.