Kanker Payudara Terus Meningkat di Asia Tenggara

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Berkurangnya fokus pada kasus kanker payudara semasa pandemi, mendorong berbagai pihak untuk bekerja sama secara lintas negara, dan mulai kembali fokus pada upaya mencegah makin meningkatnya kasus kanker tersebut, khususnya di Indonesia.

Data GLOBOCAN 2020 mencatat 2.261.419 kasus baru kanker payudara dengan 684.996 kematian di seluruh dunia. Sementara pada 11 negara Asia Tenggara terdapat 158.939 kasus baru kanker payudara dengan 58.616 kematian. Di Indonesia sendiri, tercatat ada 65.858 kasus baru kanker payudara dengan 22.430 kematian.

Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar, menyatakan dengan makin meningkatnya kasus kanker payudara, perlu diambil langkah penting oleh para pemangku kepentingan, pembuat keputusan dan masyarakat untuk mencegah makin meningkatnya angka kasus.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. Soeko W. Nindito, Jumat (9/10/2020). –Foto: Ranny Supusepa

“Kami mengimbau kepada seluruh aspek masyarakat, terutama pemerintah di negara-negara Asia Tenggara untuk memperketat pengendalian penyakit kanker payudara ini,” kata Linda, saat dihubungi, Jumat (23/7/2021).

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan Southeast Asia Breast Cancer Symposium (SEABCS), sebagai ajang untuk menentukan langkah-langkah penting dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam meredam laju kasus kanker payudara.

“Upaya kami, ya pada SEABCS 2021, yang kami harapkan bisa menjadi ajang untuk mengimbau pengambil keputusan untuk lebih aktif dalam mengendalikan penyakit kanker payudara.” ucapnya.

Lihat juga...