JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) menyebutkan stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Landak Kalimantan Barat tersedia dalam jumlah melebihi ketentuan pemerintah dan penyaluran pupuknya sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah daerah setempat.
SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat, menyatakan bahwa stok pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Landak adalah sebesar 13.965 ton yang dipasok dari gudang di Pontianak dan Sekadau dengan rincian pupuk Urea 2.786 ton, NPK Phonska 2.957 ton, SP-36 1.200 ton, ZA 703 ton, dan Petroganik 2.319 ton.
“Jumlah ini bahkan lima kali lipat lebih banyak dari stok minimum ketentuan pemerintah, yaitu sekitar 2.542 ton,” jelas Wijaya.
Wijaya menjelaskan bahwa realisasi penyaluran pupuk subsidi di Kabupaten Landak saat ini adalah sebesar 6.524 ton, atau sekitar 31,8 persen dari alokasi dalam setahun (20.493 ton).
Wijaya menambahkan bahwa untuk mendapatkan pupuk subsidi, syarat atau ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah adalah petani wajib tergabung dalam kelompok tani dan menyusun Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
“Oleh karena itu, agar dapat dilayani oleh Kios Resmi pupuk subsidi, kami menyarankan agar petani tergabung dalam kelompok tani dan menyusun e-RDKK,” ujarnya.
Sebagai produsen pupuk bersubsidi, lanjut Wijaya, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada tahun 2021, sesuai Permentan No. 49 Tahun 2020, alokasi pupuk subsidi sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.