Operasikan Isolasi COVID-19 Terpusat, Kudus Butuh Tambahan Nakes
KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membutuhkan tambahan Tenaga Kesehatan (nakes), untuk mengoperasikan tempat isolasi terpusat. Fasilitas tersebut tersebar di sembilan kecamatan.
Fasilitas isolasi tersebut tersebut memiliki total kapasitas pelayanan hingga 779 orang. “Tenaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk memonitoring kondisi kesehatan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi terpusat di masing-masing desa. Bidan desa memang bisa diikutkan, namun tidak bisa memonitor selama 24 jam,” ujar Bupati Kudus, Hartopo, Senin (14/6/2021).
Sementara untuk perekrutan nakes baru disebutnya belum memungkinkan untuk dilakukan, karena anggaran untuk penanganan COVID-19 di Kudus sudah mulai menipis. Terkait kendala tersebut, Pemkab Kudus akan berkoordinasi dengan Pemprov Jateng, dengan melaporkan kebutuhan nakes tambahan, untuk ditugaskan selama 24 jam memonitor warga yang melakukan isolasi.
Pemkab Kudus juga mencoba untuk kembali melakukan refocusing anggaran, guna menambah alokasi untuk insentif nakes yang akan ditugaskan di desa-desa. Tempat isolasi yang disiapkan oleh Pemkab Kudus di antaranya, di Rusunawa Bakalan Krapyak yang berkapasitas 180 orang.
Kemudian di masing-masing desa di Kabupaten Kudus, saat ini disebut-sebut, juga mulai mempersiapkan tempat isolasi terpusat. Fasilitasnya memanfaatkan mulai dari balai desa, rumah dinas bidan, Puskesmas pembantu, hingga klenteng. Semuanya akan melayani isolasi untuk pasien tanpa gejala.
Total kapasitas tempat isolasi di desa-desa mencapai 599 orang. Dengan fasilitas tersebut diharapkan, warga Kudus tidak harus dibawa keluar kota, ketika dinyatakan positif terinfek, seperti ke Asrama Haji Donohudan. (Ant)