Okupasi Hotel di Banyumas Tertekan Naiknya Angka Positif Covid-19
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
PURWOKERTO — Hingga hari ini, okupasi atau tingkat hunian hotel dikawasan Kabupaten Banyumas masih rendah, bahkan di bawah 30 persen. Kondisi tersebut dipicu kembali naiknya angka positif Covid-19 serta berbagai kebijakan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyumas, Irianto mengatakan, hotel di kawasan wisata Baturaden cenderung lebih sepi tingkat kunjungannya dibandingkan dengan hotel di kawasan perkotaan. Sebab, jumlah wisatawan jelas menurun dratis dan untuk hotel di perkotaan masih terdongkrak dengan adanya kunjungan untuk urusan bisnis ataupun urusan kedinasan.
“Masih sangat rendah tingkat okupasi hotel, terlebih lagi yang berlokasi di kawasan wisata. Karena sekarang lebih banyak wisatawan lokal yang tidak perlu menginap saat berwisata,” katanya, Jumat (25/6/2021).
Lebih lanjut Irianto menjelaskan, sebelum puasa lalu, tingkat hunian hotel sempat meningkat hingga sekitar 40 persen. Hal tersebut disebabkan kasus Covid-19 mulai mereda dan kegiatan ekonomi mulai pulih. Namun, saat memasuki bulan puasa dan ada larangan mudik, tingkat hunian hotel kembali menurun.
Berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah, lanjutnya, sangat berdampak pada okupasi hotel. Sehingga Irianto berharap, ke depan kebijakan yang diambil bisa lebih dipertimbangkan lebih matang kembali, mengingat bagaimanapun juga sektor ekonomi perlu bangkit di tengah pandemi Covid-19.
“Meskipun masing-masing hotel mempunyai pangsa pasar tersendiri, baik hotel yang berbintang maupun yang tidak, namun kebijakan pemerintah tetap berpengaruh pada semuanya, karena hidup matinya hotel sangat bergantung pada kunjungan orang dari luar daerah,” tuturnya.